Sunday, August 17, 2008

Pemimpin Berkualitas



1.Terbuka Terhadap Kritik
Seorang pemimpin yang berkualitas memandang hadirnya kritik bukan sebagai ancaman. Ia tidak merasa sakit hati, marah atau dendam terhadap orang-orang yang mengkritiknya. Bahkan Ia pun tidak akan merasa dijatuhkan apabila dikritik atau diberi saran/pendapat, justru Ia mengedepankan Positive Thinking dalam menghadapi kritikan tersebut. Hal tersebut diupayakannya dari lawan menjadi mitra yang akan lebih menyempurnakan dirinya sebagai seorang pemimpin.

2.Dapat Menjadi Panutan
Adalah wajar apabila seorang pemimpin akan dinobatkan anak buahnya sebagai panutan. Panutan disini bukan sekedar hubungan emosional, pertemanan, kekeluargaan, maupun kekerabatan. Namun jauh dari itu semua, yakni ditentukan sejauhmana ia mampu memberikan contoh dalam sikap, tutur kata, dan perilaku sehari-hari. Seorang pemimpin berkualitas berani bertanggung jawab atas apa yang dikatakan dan dilakukannya. Sehingga ia harus tahu betul perilaku-perilaku yang seharusnya dilakukan dan tidak. Bila ini berhasil maka berdampak pada anak buah, karena ia dinilai tidak cuma berkualitas dari sisi pekerjaan tetapi juga dari sisi pribadi.

3.Memberikan Kebebasan
Seorang pemimpin berkualitas tidak akan mengekang kebebasan orang yang dipimpinnya. Ia mengakui, menghormati, dan membiarkan semua perbedaan yang ada tetap berjalan pada garisnya masing-masing. Ia tidak akan memaksa untuk menyesuaikan perbedaan-perbedaan tadi dengan kehendaknya. Ia akan memperlakukan orang yang dipimpinnya sebagai pribadi yang dewasa. Artinya, ia tidak akan menunjukan sikap-sikap otoriter atau dominant terhadap anak buahnya. Ia malah berharap bawahannya berbeda pendapat tanpa takut kehilangan muka, gengsi, atau prestise.

4.Melibatkan orang lain
Seorang pemimpin yang baik tidak akan pernah bekerja sendirian dalam mencapai tujuannya. Ia tidak menganggap dirinya mampu menyelesaikan segala sesuatu sendirian. Ia menempatkan keterlibatan anak buahnya pada posisi lebih penting ketimbang kepentingannya sendiri, sehingga ia akan sangat menghargai peran serta orang lain, sekecil apapun peran itu. Ini juga merupakan strategi dalam manajemen kepempinan yaitu melibatkan orang lain dalam mencapai tujuan tanpa harus meninggalkan etika atau aturan main yang berlaku.

5.Menjadi Problem Solver
Seorang pemimpin berkualitas harus mampu menjadi pemecah masalah bagi dirinya dan orang lain. Ini merupakan konsekuensi logis sebagai seorang pemimpin, karena mau tidak mau, suka tidak suka, Ia harus berani mengambil keputusan. Karena posisinya sebagai problem solver, ia harus benar-benar memiliki daya analisis yang tinggi, sehingga keputusan yang diambilnya sudah dipertimbangkan secara matang.Ia akan menggali nilai-nilai obyektif dalam mengambil keputusan dan menyingkirkan jauh-jauh hal-hal yang bersifat subyektif.

6.Mampu menjadi motivator
Seorang pemimpin berkualitas mampu menjadi penguat bagi bawahannya. Ketika orang-orang yang dipimpinnya mengalami kebingungan dan kehausan semangat, Ia mampu tampil menjadi pendorong bagi bawahan agar tetap pada performanya. Untuk menjadi motivator yang baik, ia harus memahami betul waktu dan cara memotivasi anak buahnya. Ia akan selalu ditunggu kehadirannya untuk memompa semangat juang dalam mewujudkan tujuan yang hendak dicapai.

dikutip dari:

0 comments:

Post a Comment

Recent Comments