Friday, October 08, 2010

HATI-HATI MENANYAKAN JAM!

Dalam suatu kereta seorang pemuda bertanya pada seorang bapak di sampingnya, “Jam berapa sekarang Pak?” Sungguh di luar dugaan, si bapak diam saja, menoleh pun tidak. Mengira sang bapak tidak mendengar, si pemuda mengulanginya sampai 3 kali, namun si Bapak diam bergeming.Merasa kesal, si pemuda akhirnya mencolek si bapak dan berkata “Saya heran mengapa bapak tidak menjawab pertanyaan saya? apa sih susahnya?” katanya sambil melengos. Belum habis dia melengos, si bapak mulai berbicara “Bukannya saya nggak mau menjawab, tapi nanti kalau saya jawab, kita pasti ngomong2 soal ini, soal itu, terus nanti kita jadi akrab”

Si pemuda melongo mendengar ceramah si bapak, “Lalu apa salahnya kalau kita akrab ?” Si bapak menjawab, “Nanti anak gadis dan istri saya akan menjemput saya di Gambir, kalau kita sudah akrab, nanti kita akan turun sama2, terus saya pasti memperkenalkan mereka sama kamu. Nah, istri saya tuh orangnya baik sekali sama semua orang, nanti dia pasti menawarkan kamu mampir ke rumah, nanti kamu mandi di rumah saya, terus makan di rumah saya, kemudian kamu lama2 bisa akrab dengan anak gadis saya dan kamu bisa jadi pacar anak saya dan lama2 kamu bisa jadi menantu saya.”

Sang pemuda yang tadi sudah bingung sekarang makin bingung, lantas dia bertanya “Terus apa hubungannya dengan pertanyaan saya yang pertama?”
 
Sambil berdiri dengan lantang bapak tersebut menjawab “Masalahnya anak muda, SAYA TIDAK MAU PUNYA MENANTU SEPERTI KAMU, JAM TANGAN AJA NGGAK PUNYA, BAGAIMANA MAU MEMBAHAGIAKAN ANAK SAYA?” 
 
Sumber:
http://komunitas.kapanlagi.com/humor/hati-hati-menanyakan-jam.html

Cermin

Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kita hingga hari ini, sehingga kita masih diberi kesempatan olehNya untuk bertaubat, untuk menjalin silaturrahim yang sempat terputus, dan untuk melakukan yang terbaik untuk orang-orang yang kita cintai. Karena memang hidup hanya satu kali, sedangkan syurga dan neraka adalah abadi.

Sholawat dan salam, semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, nabi Muhammad saw, yang telah berkorban tanpa pamrih, berjuang tanpa harap puji, yang telah membantu dunia bangkit dari kegelapan dan kebodohan yang sejati.

Para hadirin Rohimakumullah,
Sebelumnya marilah kita meningkatkan kualitas taqwa kita kepada Allah SWT dengan sesunguh-sungguhnya taqwa, melaksanakan segenap perintah wajibNya, dan berusaha melaksanakan perintah perintah sunnahNya. Kemudian, tanpa kompromi menjauhkan diri dari segenap dosa dan maksiat, dari seluruh bentuk perkara yang dilarangNya.

Adapun Khutbah jumat hari ini khotib beri judul CERMIN
Para hadirin yang dimulyakanNya. Hidup adalah cermin. Orang-orang yang beruntung adalah orang-orang yang berhasil menjadikan segala sesuatunya sebagai cermin bagi dirinya, sehingga ia selalu terinspirasi untuk melakukan instrospeksi, melakukan yang lebih baik dari sebelumnya.
Masa lalu kita adalah cermin, impian kita adalah cermin, lingkungan kita adalah cermin, anak kita adalah cermin, saudara-saudara kita adalah cermin, tetangga kita adalah cermin, orang tua kita adalah cermin, pembantu kita adalah cermin, tempat kerja kita adalah cermin, Alam semesta adalah cermin, dan siapapun dan apapun yang pernah, sedang, dan akan berhubungan dengan kita, baik langsung maupun tidak langsung adalah cermin bagi diri kita. Mari kita bercermin dengan kehidupan kita, agar hari ini adalah menjadi hari terbaik kita.

Bercermin kepada anak
Orang-orang yang rugi adalah orang-orang yang tidak pernah bercermin dari kehidupannya. Dia merasa terpisah dari kehidupan di sekitarnya. Bahkan dia merasa terpisah dari kehidupan di keluarganya. Dia merasa keburukan keluarganya sama sekali tidak ada hubungannya dengan dirinya. Padahal ketika kita melihat keburukan pada anak kita, berarti sebenarnya ada keburukan pada diri kita yang sedang dipantulkan. Jika anak kita sering rewel, sering berbicara kasar, sering bertengkar, sering berbohong, dan seterusnya maka itu adalah peringatan buat kita. Anak kita adalah cerminan kita. Itu sebabnya untuk memperbaiki keburukan dan kekurangan anak-anak kita maka awali dari jiwa besar kita untuk memperbaiki diri sendiri.
Anak adalah investasi yang berharga, dunia dan akhirat. Rosulullah saw bersabda bahwa salah satu amal yang tetap mengalir kepada kita walau kita telah mati adalah do’a dari anak yang sholih. Dan untuk memiliki anak yang sholeh, maka satu-satunya cara yang paling logis adalah dengan menjadikan kita sebagai orang tua yang sholeh. Bukan sekedar sholih pribadi, tetapi juga sholih sosial, dan peduli kepada kebaikan anak kita. Jangan pernah kita membiarkan anak-anak kita tetap membuka auratnya di depan khlayak, menjadi konsumsi semesta, padahal anak kita sudah mencapai usia baligh.

Bercermin kepada Saudara
Rosulullah saw bersabda, Laa yuminu ahadukum hatta yuhibbu li akhiihi maa yuhibbu linafsih. Tidak sempurna iman kalian, sebelum kalian mencintai saudara kalian sebagaimana kalian mencintai diri sendiri.  Sedangkan Imam Ali ra pernah berkata : Saudaramu sesungguhnya adalah yang selalu bersama engkau, yang mau berpayah-payah untuk kemanfaatan dirimu. Yang jika situasimu berguncang, menunjukimu jalan kebenaran. Maka hendaklah engkau lurus agar ia tetap bersamamu. (Ali bin Abi Tholib).
Allah menciptakan segala sesuatunya dengan seimbang. Sehingga jika kita merasa risih dengan perilaku buruk saudara kita yang ada di sekitar kita, bisa jadi adalah itu sebagai cara Allah untuk mengingatkan kita bahwa kita pun memiliki perbuatan buruk yang sejenis.
Sekali lagi hidup bagaikan gema. Cermin adalah gema kita. Ketika kita berteriak : Kamu baik satu kali, maka gema akan membalasnya dengan kamu baik...kamu baik...kamu baik...dengan berulang-ulang. Tetapi kalau kita berteriak “kamu jelek”, maka gema akan membalas...kamu jelek...berkali-kali.
Artinya, kata-kata kita pun adalah cermin diri kita yang sesungguhnya. Kalau hari ini kita lebih suka mengatakan kata-kata yang tidak sopan, tidak senonoh, memaki, berprasangka buruk, memfitnah dan sebagainaya, maka itulah diri kita yang sesungguhnya. Teko yang berisi teh, pasti akan mengeluarkan teh. Manusia yang berisi keburukan dan dosa, pasti kata-katanya pun bernuansa buruk dan dan dosa.
Maka mulai hari ini, marilah kita menjaga kualitas kata-kata kita, dihadapan saudara-saudara kita. Jauhkan diri dari menghina saudara kita, sebab sebenarnya kalau kita menghina saudara kita maka kitalah yang hina. Orang hina hanya akan mengatakan hal-hal yang menghina. Dan mulailah untuk berkata-kata yang baik, positif, terjaga.

Untuk menjaga kualitas kata-kata kita agar tetap positif, maka mulai hari ini kurangi isitilah JANGAN, DILARANG, dan TIDAK. Sebab ternyata otak bawah sadar kita tidak mengenal kata JANGAN, DILARANG, dan TIDAK. Kita bisa buktikan kepada anak kecil.......(contoh anak dan gajah)

Dan yang terakhir, marilah kita bercermin kepada alam semesta.
Banyak sekali yang bisa kita pelajari dari semesta. Misal :
Pertama. Kita bisa belajar dari ikan. Ternyata ikan akan lebih cepat besar ketika diternak di air yang bergerak dibanding di air yang diam atau kolam. Artinya kita akan lebih cepat dewasa ketika kita hidup dipenuhi berbagai macam ujian dan masalah. Tanpa adanya masalah mungkin kita tidak akan pernah sekuat ini, tidak akan pernah sesukses ini.
Kedua. Kita juga belajar dari bintang yang terang di kegelapan malam. Sehingga kita paham, agar hidup kita bisa menjadi sang bintang maka kita harus berani menghadapi kegelapan malam. Berani menghadapi masalah-masalh hidup Anda yang kelam.
Ketiga. Air yang yang bergerak, mengalir, lebih tahan lama kesegarannya dibandingkan air yang diam. Air yang diam akan lebih cepat membusuk. Pelajaran yang bisa kita ambil adalah bahwa ketika kita lebih suka berteriak daripada bergerak, lebih suka mencaci daripada beraksi, lebih suka diam dari pada berjuang, maka hidup kita akan lebih cepat busuk dan jauh dari kualitas.
Keempat. Kita pun belajar dari hukum semesta yang bernama “The Law of Attraction”, yakni hukum ketertarikan. Pikiran kita menarik apa pun yang ada di semesta, sesuai dengan frekuensinya. Jika kita berbahagia maka kita sedang menarik kebahagiaan. Jika kita marah, mengumbar emosi, maka kita pun sedang menarik emosi-emosi lainnya. Sehingga jika hari ini kita dekat dan sering berkumpul bersama orang-orang yang berperilaku negatif, maka sebenarnya kitalah yang negatif. Biasanya pun orang baik seringkali hanya berkumpul dengan orang baik, penjahat berkumpul dengan penjahat, orang mati berkumpul dengan orang mati, koruptor berkumpul dengan koruptor lainnya. Semanis apapun buah jeruk, tapi jika jeruk tersebut berada di tengah sampah yang busuk, maka sebagian besar orang akan menilainya bahwa itu adalah jeruk yang busuk.

Sekali lagi, apapun yang ada di sekitar kita adalah cerminan diri kita. Bercerminlah selalu dengan kehidupan kita, lakukan instrospeksi, dan buatlah kita yang mewarnai lingkungan kita, dan bukan lingkungan yang mewarnai kita, kecuali kita sudah berada di lingkungan yang baik, maka bersyukurlah kepada Allah.
Sebagai penutup, khotib berpesan : Hadapi dengan ikhlas dan berani berbagai macam masalah yang menghampirimu. Bercerminlah terhadap masalah-masalahmu. Sebab masalah-masalah itu adalah hadiah terbaik dari Allah untukmu. Sehingga jangan pernah engkau lari dari masalah-masalahmu, sebab jika engkau lari dari masalah-masalahmu maka sesungguhnya engkau telah lari dari kasih sayang Allah.  Wallahu alam.
Sumber:
http://abcozenergi.multiply.com/journal/item/21

Kadang kala kita tidak boleh melihat sesuatu hanya dengan mata.. melainkan juga dengan hati kita..

by agung-sunawan
Boy adalah seorang cowo yg menjadi buta karena sebuah kecelakaan..
Sejak ia menjadi buta..ia merasa terasing dari lingkungannya.. Ia merasa tidak ada seorang pun yg memperhatikan atau menyayanginya..
Hingga kemudian hadirlah Girl dalam hidupnya..
Girl sangat sayang dan perhatian pada Boy.. Ia tidak pernah mempermasalahkan kebutaan Boy sebagai suatu kekurangan yg berarti.. Ia sungguh-sungguh mencintai Boy dengan tulus…
Suatu hari berkatalah Boy kepada Girl.. 


B : Girl…mengapa kamu begitu menyayangiku ?
G: hmmm..entahlah..aku tidak pernah tau alasan mengapa aku begitu menyayangimu..yg aku tahu..aku benar-benar tulus menyayangimu
Boy: -:) (tersenyum)

B : Tapi..aku kan buta..apa yg bisa aku perbuat untukmu..? apa yg bisa aku berikan buatmu..?
G : Boy..aku tidak mengharap apapun darimu..buatku..kamu bisa ceria setiap hari dan menyayangiku dengan tulus itu sudah cukup.. aku senang ketika kau merasa senang..

B : (terharu) belum pernah ada orang yg begitu menyayangi aku yg buta seperti ini..
G : (menggenggam tangan Boy sambil tersenyum)
B : Girl..kalo sampai suatu saat nanti aku bisa melihat lagi..aku pasti akan menikahimu.. karena hanya kamu satu-satunya orang yg dengan tulus menyayangiku…
G : benarkah..?
B : iya..aku janji..kalau suatu saat nanti aku bisa melihat, PASTI aku akan menikahimu..
G : (terharu) terima kasih Boy..aku sangat > menyayangimu…
B : (tersenyum) ya..aku tahu itu..aku juga sangat menyayangimu Girl..

singkat cerita.. Boy melakukan operasi cangkok mata dan berhasil..ia mampu melihat lagi.. Ia pun tidak sabar untuk segera menemui Girl.. Pergilah ia mencari Girl.. sampai ia berhasil menemukannya…
Namun… alangkah terkejutnya ia mengetahui bahwa ternyata Girl adalah seorang gadis buta.. Ia tidak bisa menerimanya..Ia pun menolak Girl .. Ia lupa akan semua janjinya…

G : Boy..bukankah kamu sudah berjanji akan menikah denganku..?
B : ummm….(bimbang) ya memang aku pernah berkata begitu..tapi tidak dengan keadaanmu yg > seperti ini..
G : Bagaimana mungkin kamu mengingkari janjimu sendiri..? bukankah kau bilang hanya aku satu-satunya orang yg menyayangimu..?
B : eeeerr…maaf Girl..tapi aku tidak bisa menikah dengan gadis buta..maaf..

Boy pun pergi meninggalkan Girl...
Girl yang kecewa dan merasa dikhianati.. memilih untuk bunuh diri....Saat ia ditemukan meninggal..ada sepucuk surat  disakunya.. 

"Dear Boy… Memang tidak banyak yg bisa aku berikan padamu.. tidak banyak yg bisa aku lakukan untukmu… Namun..aku sungguh-sungguh tulus menyayangimu… Semoga kedua mataku itu bisa berguna bagimu..bisa membawakan terang dan keceriaan dalam hidupmu kembali.."

Kadang kala kita tidak boleh melihat sesuatu hanya dengan mata.. melainkan juga dengan hati kita..
Mata itu bisa menipu..namun hati tidak.. kata hati selalu merupakan kejujuran terdalam dalam hidup manusia.

Janji adalah hutang, bayarlah dengan segenap hati mu….dengan segala usahamu…
Sekali orang tidak bisa menepati janji, dia bukanlah orang yang dapat dipercaya,,,

Dikutip dari (dengan beberapa editan):
http://agung-sunawan.blog.friendster.com/

Burung Gagak

Pada suatu sore seorang ayah bersama anaknya yang baru saja menamatkan pendidikan tinggi duduk berbincang-bincang di halaman sambil memperhatikan suasana di sekitar mereka. Tiba-tiba seekor burung gagak hinggap di ranting pohon. Si ayah lalu menunjuk ke arah gagak sambil bertanya, “Nak, apakah benda tersebut?”

“Burung gagak”, jawab si anak. Si ayah mengangguk-angguk, namun beberapa saat kemudian mengulangi lagi pertanyaan yang sama. Si anak menyangka ayahnya kurang mendengar jawabannya tadi lalu menjawab dengan sedikit keras, “Itu burung gagak ayah!”

Tetapi sejenak kemudian si ayah bertanya lagi pertanyaan yang sama.Si anak merasa agak marah dengan pertanyaan yang sama dan diulang-ulang, lalu menjawab dengan lebih keras, “BURUNG GAGAK!!” Si ayah terdiam seketika. Namun tidak lama kemudian sekali lagi mengajukan pertanyaan yang sama sehingga membuatkan si anak kehilangan kesabaran dan menjawab dengan nada yang! ! ogah-ogahan menjawab pertanyaan si ayah, “Gagak ayah…….”.

Tetapi kembali mengejutkan si anak, beberapa saat kemudian si ayah sekali lagi membuka mulut hanya untuk bertanyakan pertanyaan yang sama. Dan kali ini si anak benar-benar kehilangan kesabaran dan menjadi marah. “Ayah!!! saya tidak mengerti ayah mengerti atau tidak. Tapi sudah lima kali ayah menanyakan pertanyaan tersebut dan sayapun sudah memberikan jawabannya. Apakah yang ayah ingin saya katakan???? Itu burung gagak, burung gagak ayah…..”, kata si anak dengan nada yang begitu marah.

Si ayah kemudian bangkit menuju ke dalam rumah meninggalkan si anak yang terheran-heran. Sebentar kemudian si ayah keluar lagi dengan membawa sesuatu di tangannya. Dia mengulurkan benda itu kepada anaknya yang masih marah dan bertanya-tanya. Ternyata benda tersebut sebuah diari lama. “Coba kau baca apa yang pernah ayah tulis di dalam diari itu”, pinta si ayah.

Si anak taat dan membaca bagian yang berikut ……
“Hari ini aku di halaman bersama anakku yang genap berumur lima tahun.Tiba-tiba seekor gagak hinggap di pohon. Anakku terus menunjuk ke arah gagak dan bertanya, “Ayah, apakah itu?” Dan aku menjawab, “Burung gagak”.
Walau bagaimanapun, anak ku terus bertanya pertanyaan yang sama dan setiap kali aku menjawab dengan jawaban yang sama. Sampai 25 kali anakku bertanya demikian, dan demi rasa cinta dan sayang aku terus menjawab untuk memenuhi perasaan ingin tahunya. Aku berharap bahwa hal tersebut menjadi suatu pendidikan yang berharga.”

Setelah selesai membaca bagian tersebut si anak mengangkat muka memandang wajah si ayah yang kelihatan sayu. Si ayah dengan perlahanbersuara, ” Hari ini ayah baru menanyakan kepadamu pertanyaan yang sama sebanyak lima kali, dan kau telah kehilangan kesabaran dan marah.”

Pesan moral cerita ini ialah jagalah hati kedua ibu bapakmu. Jangan sakiti hati mereka, karena merekalah yang telah merawat kamu di waktu kecil, dengan belaian kasih sayangnya, yang mengorbankan semua yang dimilikinya. Mereka merawatmu dengan penuh kesabaran dan keihklasan. Sayangilah mereka, sebagaimana mereka menyayangimu di waktu kecil.

Sumber: Unknown
Dikutip dari: http://keperawatan.byethost17.com/2009/11/15/burung-gagak/

SALAH TAFSIR



Suatu pagi yang indah di sebuah sekolah dasar, seorang guru yang begitu berdedikasi mengajar anak2 muridnya tentang betapa bahayanya minuman keras kepada mereka. Sebelum memulai pelajarannya pada hari itu dia telah mengambil 2 ekor cacing yang hidup, sebagai sampel dan dua gelas yang masing2 berisi dengan air mineral dan arak..

“Coba perhatikan murid2.. lihat bagaimana saya akan memasukkan cacing ini kedalam gelas, perhatikan betul2. Cacing yang sebelah kanan saya, akan saya masukkan ke dalam air mineral sedangkan cacing yang sebelah kiri saya akan masukkan ke dalam arak. Perhatikan betul2.”

Semua mata tertuju pada kedua ekor cacing itu. Cacing yang berada dalam gelas yang berisi air mineral itu berenang di dasar gelas, sedangkan cacing yang berada di dalam arak tergeletak lalu mati. Si guru tersenyum lebar melihat anak2 muridnya memberikan perhatian pada pelajarannya.

“Baiklah murid2, apa yang kamu dapat dari pelajaran yang saya tunjukkan tadi??”

Dengan penuh yakin anak2 muridnya menjawab,

Untuk menghindari cacingan….. minumlah arak………

Sumber:
Unknown

Sunday, October 03, 2010

I Love Living Life. I Am Happy


Life without Limbsor Life Without LIMITS?
by: Nick Vujicic

I've never met a BITTER person who was THANKFUL Or a THANKFUL person who was BITTER

Nick is THANKFUL for what he HAS
Not bitter for what he does "NOT have

In life, YOU have a Choice:

BITTER or BETTER?

Choose BETTER forget Bitter


Sources:
http://youtube.com/DailyMotivation
http://LifeWithoutLimbs.org

Dreams and Goals

Great Lesson

 
Sumber:
http://www.youtube.com/watch?v=d_FWTqjld48&feature=related
http://www.soundsoccer.com

Inspirational Video Movie - Life Is Like A Cup of Coffee

Life Is Like A Cup of Coffee
 
 
Sumber:
http://www.youtube.com/watch?v=U3NgzQ9Pcsg

When I Closed My Eyes

Nice Lesson from this video....


Source:
http://www.ambientdream.com/trailofstones
http://www.youtube.com/watch?v=fdf_ikoVTZ4&feature=related

Kekuatan Pikiran

Lebih dari apa yang dapat kita pikirkan sebelumnya.........

 
Sumber:
http://dnabp.blogspot.com

Recent Comments